Lelaki Romantisku
Dia datang menemuiku. Mengetuk pintu kamarku saat aku sedang belajar.
"Kamu butuh apa?" Katanya.
Aku setengah mendelik seakan tak percaya apa yang baru saja dikatakannya. Tumben sekali. Tanpa menunggu jawaban dariku, ia menutup kembali pintu lalu pergi. Aku masih bingung. Kulanjutkan tugas mengetik sebuah naskah yang harus kuselesaikan malam itu juga. Tiba-tiba pintuku terbuka lagi.
"He-he-he...", lelaki itu tertawa kecil, kemudian meletakkan segelas kopi instan rasa mocca di atas mejaku. Tentu saja sudah diseduh. Masih beruap dan panas. Wah ternyata lelaki itu tahu kesukaanku.
"He-he-he... diminum ya. Semangat bertugas!" Katanya sambil mengepal tangan kanan dan mengangkatnya tinggi-tinggi lalu keluar dan kembali menutup pintu sebelum aku sempat mengucap terima kasih. Aku tersenyum, lucu sekali tingkahnya. Lelaki itu kusebut Bapak. Kami jarang bertemu meski satu rumah.
Itu hal romantis yang pernah dia lakukan padaku. Dia yang kuhormati. Dia yang kucintai. Lelaki romantisku...
Selamat ulang tahun yang ke enam puluh tiga, Bapak sayang. Semoga Allah selalu menjagamu.
dari Puteri bungsumu,
Nana
#29 Juni 2016#24 Ramadan 1437 H
Mbak Ratna, Bapak romantis banget ><
BalasHapusSalam sungkem buat bapak 🙏
Mbak Ratna, Bapak romantis banget ><
BalasHapusSalam sungkem buat bapak 🙏
Huaa, baru baca komennya @hafidzahcumlaude, salam sungkem sudah disampaikan, hehe. Sayang banget, ketiga abangku sudah sold out. wkwkw
Hapus, al fatihah buat bapak 😭 ikut terhanyut kisah romantisme Pak Bedjo, hingga tak terasa air mata mengalir sendiri..
Hapus