Sudahkah Kita Menyiapkan Bekal Akhirat?
Barangsiapa mendatangi majlis taklim, maka akan dimintakan ampun oleh malaikat.
Datangilah dan pelajarilah ilmu-ilmu dengan baik, agar hidup kita lebih bermanfaat. Jangan takut kehilangan. Jika kita kehilangan sesuatu, Allah pasti
akan menggantinya dengan yang lebih baik.
Banyak ibrah yang kita dapatkan jika kita
ikhlas.
Cuplikan buku karangan Permadi Ali Basha. Buku ini
ditulis dan didedikasikan untuk putri-putrinya.
Anakku, ayahmu bukan ahli bahasa Arab atau
ahli 14 ilmu. Ayah hanya ayah biasa yang
mengembara mengumpulkan ilmu. Mudah-mudahan kau bisa menyelami ilmu-ilmu.
Rasulullah orang yang paling bijak di muka
bumi ini telah bercerita (HR Bukhari).
"Saya (rasulullah) pernah da tang ke surga
kebanyakan fakir miskin. Dan saya mengunjungi neraka, kebanyakan penghuninya
adalah perempuan."
Sebagai wanita, kita harus waspada. Sebagai
hamba Allah kita harus punya pedoman (Alquran dan Al Hadits). Kita harus merenungi Alquran ketika kita
harus kasmaran kepada Allah.
Jika dunia menempati hatimu, maka akhirat
akan pergi. Kita harus banyak baca quran dan
mentadaburinya. Ayat Alquran bagaikan intan. Setiap
sudutnya itu bercahaya. Bahkan kita ikut mendapat pahala orang yang membacanya.
Arti hidup:
1. Merenungi arti hidup. Semua pasti akan
mati. Orang jahat mati, orang baik mati. Apakah sama? Tentu tidak. Sebenarnya
untuk apa kita hidup? Semua orang akan meninggal dan menuju akhirat.
Manusia tidak akan hilang. Mati hanya perpindahan
alam.
Kita hidup ini tidak sia-sia. Setiap hal diciptakan
Allah, selalu memiliki alasan dan tujuan.
Manusia hidup di dunia ini melalui proses.
Allah menciptakan segala sesuatu itu bertahap, ada proses. Manusia, tumbuhan,
dll. Pohon akan membuahkan buah yang bagus, jika
dia dipupuk dengan baik. Buahnya manusia adalah di akhirat.
Prosesnya di dunia. Bagaimana manusia itu menjaga amalnya di dunia, sehingga
kualitas di akhiratnya menjadi baik.
Khalifah Sulaiman bertanya pada Hasyim,
sahabat Rasulullah:
Bagaimana keadaan ketika mau meninggal
dunia?
Ada dua,
1. Seperti orang yang sedang merantau,
ditunggu kembali ke tempat asalnya. Dia ditunjukkan hasil merantaunya.
2. Orang yang seperti penjahat yang kabur
dari penjara, kemudian ditangkap lagi.
Sang khalifah kemudian menangis tersedu-sedu.
Apa yang harus kita lakukan untuk
menyiapkan akhirat:
1. Setiap keluar rumah, tata niat untuk
ibadah
2. Menyadari setiap hari hari kita untuk
menemui ujian Allah
3. Setelah salat Isya, evaluasi diri.
4. Setiap pekan sediakan waktu untuk
merenung tentang kematian. Hitunglah dirimu sebelum dihitung, timbanglah dirimu
sebelum ditimbang.
5. Setiap melihat kematian/ziarah,bayangkan
seolah-olah itu kita yang mengalami. Terminal kita adalah akhirat. Dunia itu
tempat kita berproses.
Kepompong itu puasa, puasa untuk menjadi
lebih baik.
Barangsiapa kita baca al ma'surat, akan
dijaga Allah sepanjang hari.
*Ratna W. Anggraini
Komentar
Posting Komentar
Hai, Kawan. Kamu bisa tinggalkan komentar, bila kamu suka tulisan ini yaaa ... :) Terima kasih sudah membaca.