Menguak Rahasia Sepasang Kaos Kaki Hitam

Ebook ini direkomendasikan kepada saya oleh seorang teman. Sebenarnya saya lebih suka membaca buku cetak daripada buku elektronik. Namun, teman saya bilang bahwa cerita dalam buku ini akan membuat saya selesai membacanya dalam sekali duduk. Bayangkan, 691 halaman benar-benar berhasil saya lahap dalam tiga jam saja. Namun tidak benar jika saya membacanya dalam sekali duduk, karena saya juga sempat selonjoran, tengkurap, dan bahkan telentang hingga saya duduk kembali. Dari paragraf-paragraf pembuka langsung berhasil menyihir saya untuk terus mengikuti alurnya.

“Untuk secangkir teh di pagi hari dan kenangan yang selalu menyertainya...”

Buku ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Ari, berasal dari Kalimantan yang merantau ke Karawang karena dia mendapat panggilan kerja di sana. Pada malam pertama sebagai anak kos, dia bertemu dengan perempuan manis dan cantik, tapi aneh. Perempuan itu penghuni kamar kos yang berhadapan dengan kamar kosnya. Pertemuan pertamanya dengan perempuan itu cukup horor. Perempuan itu duduk di depan kamar kosnya sambil memeluk kedua kakinya yang memakai kaos kaki hitam. Perempuan itu hanya diam, sebanyak apapun Ari menyapa dan mengajaknya bicara. Keesokan harinya Ari tak pernah bertemu lagi sampai beberapa waktu dengan perempuan itu. Sampai suatu tengah malam, Ari mendengar suara perempuan menangis dari dalam kamar yang berhadapan dengan kamar kosnya. Ari pun menanyakan tentang perempuan itu dengan penghuni kamar sebelahnya. Namanya Indra, lelaki berambut cepak yang nyaris gundul hingga akhirnya Ari memanggilnya si gundul. Si gundul mengaku belum pernah melihat ada penghuni di kamar perempuan itu. Ari jadi merinding.
Suatu hari Ari dan Indra melihat darah mengalir keluar dari kamar tersebut. Kemudian keduanya langsung membuka paksa kamar. Kamarnya sangat berantakan dan berbau anyir. Banyak bekas darah dan bahkan mereka menemukan silet yang hampir berkarat di pojok kamar. Mereka kemudian menemukan seorang perempuan di kamar mandi sedang  menyayat-nyayat kakinya sendiri. Darah bercucuran dari kakinya. Ari dan Indra kemudian menyelamatkan perempuan itu. Tapi perempuan itu justru memberontak dan enggan ditolong. Setelah berhasil ditenangkan, akhirnya mereka mendatangkan seorang dokter untuk mengobatinya, karena perempuan itu bersikeras tidak mau dibawa ke rumah sakit. Dari penjelasan dokter yang mengobati Mevally, Ari dan Indra tahu bahwa ternyata, Mevally sedang depresi dan dia mengalami non-suicidal self injury, yang merupakan gangguan kejiwaan yang membuat penderita menyakiti dirinya sendiri.
Perempuan itu bernama Mevally, perempuan yang ditemui Ari dengan kaos kaki hitamnya. Dan dari sinilah persahabatan mereka berawal. Sejak bersahabat dengan Ari, Mevally mulai menyadari hal-hal buruk yang selama ini dia lakukan adalah salah. Beberapa perkataan Ari mampu membuat Mevally sedikit demi sedikit berubah menjadi lebih baik.
Cerita dalam buku ini terdiri dari dua puluh dua bagian dan epilog. Dan hebatnya lagi, setiap bagian dalam cerita ini penting. Setiap bagian selalu mengejutkan dan membuat pembaca penasaran untuk segera menggenapkan bagian-bagian yang belum terjamah.
Dalam cerita, penulis banyak sekali memaparkan pelajaran hidup dengan cara yang sederhana namun cukup menyentuh. Melalui kalimat-kalimat filosofis dan metafora yang menarik, penulis menjelaskan bahwa hidup harus terus melaju sampai pada akhirnya kita akan bertemu sebuah titik bernama perpisahan. Berpisah dengan seseorang karena jarak, sampai perpisahan karena kematian. Karena hidup itu perubahan, dan perubahan adalah sebuah kepastian.
Saya pastikan Anda tidak akan kecewa membaca buku ini, karena banyak pelajaran yang dapat dipetik. Karena bukan cuma mangga yang boleh dipetik. Meskipun begitu, menurut saya cerita dalam buku ini perlu banyak sentuhan editor dalam hal penulisan. Namun dalam hal penceritaan, sangat baik sekali dan mudah dipahami. Oh ya, Anda bisa mendapatkan dan mengunduh ebook ini dengan mudah di internet. Selamat mencari dan membaca. Semoga Anda selalu bahagia.

"Pion ini, memang nggak ada artinya saat ini. Tapi kalo pion ini bisa ngelewatin semua ujian untuk bisa sampe di kotak terakhirnya, pion ini bisa bermetamorfosa jadi kuda, benteng, atau bahkan jadi menteri. Sama kayak hidup kita, buat saat ini kita keliatan nggak berarti. Tapi kalo kita bisa melewati semua ujian dalam hidup, suatu hari nanti kita bisa jadi yg lebih hebat dari mereka yg selalu merendahkan kita."
***
“Bahwa kadang hidup hanya seperti sebuah perjalanan di atas kereta. Kita bertemu dengan orang tak dikenal, berbincang, dan sesekali tertawa bersamanya, lalu kita turun di stasiun masing-masing dan berpisah. Tapi cerita tidak pernah selesai di situ. Karena akan selalu ada kereta lain yg mengantar kita menuju perjalanan selanjutnya. Kita tidak pernah benar-benar berpisah. Kita hanya sedang memilih kereta yg berbeda, yg mempertemukan kita dengan orang yg berbeda.”


Judul Buku : Sepasang Kaos Kaki Hitam
Penulis : Ariadi Ginting
Bentuk : Ebook
Jumlah halaman : 691



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dakwah Dari Diri Sendiri

Cara, Syarat, dan Biaya Perpanjang SIM di SIM Corner Praxis Surabaya (KTP Luar Kota)

Sinopsis Film Pesantren Impian