Tentang Kutu yang Berfaedah
Saya bukan
pembaca ulung, tapi saya akan lebih kasihan ketika mendapati diri saya terlalu
kalap membeli buku-buku. Ketika buku-buku yang saya borong di toko-toko atau
bahkan di pusat penjualan buku bekas terbiarkan sendirian di pojokan kamar, kedinginan.
Jarang membukanya, karena beralasan (sok) sibuk. Butuh waktu lama untuk
menghabiskannya. Saya suka mengoleksi buku. Terutama sampulnya. Misal, hari ini
saya ingin buku bersampul biru, maka saya akan pergi ke toko buku dan mencari
sampul biru, membaca sinopsis dan informasi buku tersebut, kalau cocok ya khitbah,
eh... bayar ke kasir maksudnya.
Menyebut diri
sebagai pengoleksi buku, tanpa pernah tahu isi-isi buku yang ia koleksi adalah
kebodohan dan kerugian yang haqiqi. Sungguh apa yang kita ucapkan, apa yang
kita pikirkan, adalah salah satu hasil dari membaca. Buku bagaikan isi dunia. Pernah
kepikiran gak sih keliling dunia tanpa perlu keluar duit banyak? Nah, bacalah
buku. Banyak buku-buku yang membahas keindahan dan keeksotisan dari
negara-negara di dunia. Yah seenggaknya sebelum tahu bentuk aslinya, kita tahu
gambarannya dulu lah ya.
Gak mau baca
buku karena takut dibilang kutu buku? So what, kalau dengan jadi kutu kita
punya banyak hal berharga lebih dari intan permata, apa salahnya coba. Jadilah kutu
yang berfaedah. Gimana tuh caranya... yuk simak kisah saya kali ini.
Bukan pada zaman
dahulu ya, tapi kisah ini berawal dari keraguan saya daftar menjadi peserta
Reading Challenge di organisasi Forum Lingkar Pena Jatim. Setiap hari saya
diwajibkan melaporkan buku apa saja dan banyak halaman yang telah saya baca. Sedikit
merepotkan dan harus dipaksakan memang, tapi lambat laun saya menikmatinya. Setiap
hari daftar tumpukan buku yang belum terbaca semakin berkurang, alhamdulillah
ya. Dan otomatis mengurasi beban rasa bersalah saya akibat keranjingan membeli
buku tapi tak pernah dibaca. Rugi banget saya! Namanya juga challenge, jadi ada
peserta lain yang berjuang dan berlomba berapa banyak buku yang telah dibaca. Tapi
sungguh pecayalah, saya justru merasa berlomba dengan diri saya sendiri. Saya
bahkan menargetkan halaman yang saya baca harus lebih dari target yang
ditentukan. Bravo.
Kembali ke kutu
yang berfaedah, tahu gak sih cara kerja kutu. Menghisap sebanyak-banyaknya.
Bener kan? Kalau gak bener, benerin deh. Nah mari kita menghisap ilmu di buku
sebanyak-banyaknya. Banyak banget yang akan kita peroleh. Gini nih, kita akan
banyak tahu hal baru yang mungkin belum banyak yang orang lain tahu,
pengetahuan kita jadi luas. Kalau diajak ngobrol sama orang, akan banyak yang
bisa kita smpaikan. Nah makanya baca, itu juga alasan kenapa saya suka baca. Jadi
biar nyambung kalau doi lagi ngajak ngobrol. Seenggaknya saya bisa kelihatan
pinter, minimal gak malu-maluin kalau doi nanyanya yang aneh-aneh. Haha.
Oh ya, membaca buku
juga bisa mengurangi risiko penyakit Alzheimer, ituloh salah satu penyakit
demensia paling umum yang ditandai dengan penurunan daya ingat. Yah sebut saja
pikun gitu lah. Gak mau kan masih muda tapi udah pikun. Kalau saya sih no way
ya, makanya saya mulai suka baca buku nih. Saya jadi gak sering lupa-lupa lagi,
malahan semakin banyak inspirasi untuk bahan tulisan-tulisan saya. Sekalian bahan
referensi buat mempelajari hal-hal yang doi sukai juga. Trust me! Membaca itu
asyik banget, sekalinya kamu rileks, kamu bakal ketagihan. Kayak saya nih,
malah kadang seneng banget ketika ketemu temen yang sama-sama suka buku. Sharing bahkan bisa tuker-tukeran buku, yah sekalian silaturrahmi. Nambah pahala
juga kan. Nah, itu juga termasuk cara jadi kutu yang berfaedah, menebarkan “benih
kutu” ke teman-teman terdekat.
Jangan salah,
kutu buku itu gak harus culun, berkacamata tebel, kancing baju nutup sampe
leher, ih gak loh. Itu cuma mindset mereka yang anti buku. Buktinya saya nih,
meski kutu buku tapi penampilan harus tetep modis. Kemana-mana saya bawa buku.
lagi di kereta baca buku, nunggu teman yang kebiasaan molorin janji, baca buku.
Sambil nunggu doi datang, baca buku. Bahkan waktu saya sama Bruno lagi nungguin
lampu merah berubah ijo, bisa sambil baca buku loh. Tapi lampu merah yang ada
detikannya ya, jadi kita juga bisa tahu waktu kapan harus meletakkan buku
kembali. Orang-orang kan pasti lihat tuh, “ih keren ya, di mana-mana baca buku” nah tersebar lagi tuh
“benih kutu”. Yang mau kenalan sama Bruno, bisa kenalan di sini.
Saya jadi begini
juga sebenarnya dapat “benih kutu” dari teman saya. Waktu masih SMA, saya
pernah main ke rumah temen. Di rumahnya ada etalase isinya buku-buku gitu. Saya
bilang ke dia waktu itu, “Gila, tuh buku banyak amat yak. Habis dibaca semua
tuh? Dikiloin dapat berapa ya?” yah otak dagang langsung nyaut aja waktu itu.
lalu kata teman saya, itu hasil dia dan kakaknya ngumpulin uang saku, pokoknya tiap
bulan harus ada agenda beli buku baru. Berawal dari situ, setiap ke rumahnya
saya selalu dipinjami buku, dipaksa dia baca buku. Sampai akhirnya saya ketemu
bukunya “Sherlock Holmes” dan langsung jatuh cinta gitu aja. Namanya cinta,
kadang gak bisa kita duga datangnya darimana. Alhasil sampai sekarang isi
etalase saya sudah hampir sama dengan etalase dia. Kader kutu berfaedah sukses
nih rupanya. Hahaha. Kok ya semakin ke sini, semakin melenakan membaca buku
itu. Meski awal baca, baru beberapa halaman udah ngantuk dan akhirnya terlelap.
Tapi sekarang semakin menikmati, apalagi reading challenge juga sangat membantu
semangat dan motivasi saya dalam membaca.
Tahu gak, berkat
jadi kutu yang berfaedah juga, jaringan pertemanan saya dengan orang-orang
keren juga semakin meluas. Saya jadi kenal penulis terkenal, penulis idola,
book addict dari mancanegara, bahkan kenal penjual buku yang jual buku-buku susah dicari alias limited edition, kadang beli buku bisa dapat harga miring. Tempelan harganya miring
maksudnya, haha. Sekarang saya juga mengelola toko buku “SAHAJA” bersama
teman-teman saya. Lokasinya masih di Surabaya. Kalau untuk penjualan online
bisa coba deh cari di instagram @sahajabuku ada buku-buku bagus dengan harga
yang menarik di sana.
Gimana,
gimana... mau jadi kutu yang berfaedah gak? Kalau gitu silakan ambil benih kutu
yang bermanfaat dan rawat baik-baik ya. Semoga selalu sukses. Kabari saya
nanti, siapa tahu kita berjodoh untuk bisa bekerja sama. See you on top!
Komentar
Posting Komentar
Hai, Kawan. Kamu bisa tinggalkan komentar, bila kamu suka tulisan ini yaaa ... :) Terima kasih sudah membaca.