Bagaimana Aku Mengenal Buku
Sebenarnya
bingung juga mau mengawali tulisan ini darimana. Orang bilang, cara
menulis ya dengan memulainya. Oke,
udah dua kalimat ... lanjut! Haha. Sebelum terjun ke dunia tulis-menulis seperti
sekarang ini, dulunya aku lebih suka membaca aja. Tapi ternyata benar kata
pepatah “Buku Adalah Jendela
Dunia”. Dengan membaca, kita bisa tahu banyak hal. Dan akhirnya banyaknya
pengetahuan yang kita serap dari membaca itulah yang bisa membuat kita lebih
mudah menuangkan ide-ide dalam tulisan. Membaca sangat berkorelasi dengan
menulis. Dua hal tersebut bagaikan dua sisi mata uang yang tak saling
berkaitan. Kalau ditanya apakah aku sangat mencintai buku? Tidak juga! Aku aku
suka buku-buku dan sangat menghargainya. Terlepas dari apa saja genre yang
sudah aku baca. Pun prosesku mencintai buku-buku tak terjadi begitu saja.
Keluarga bukan
keluarga pegiat literasi. Tak ada banyak buku di rumahku. Saudara-saudaraku
juga tak banyak yang gemar membaca. Beruntungnya aku dipertemukan dengan
sosok-sosok luar biasa yang mengantarku ke gerbang literasi. Guru! Yaps,
beberapa guru yang pernah kutemuilah yang mengenalkanku pada buku-buku. Juga
beberapa teman yang memang menyukai buku. Uniknya bukan guru bahasa Indonesia
yang notabene memang diharuskan lebih giat menggalakkan literasi yang
memperkenalkanku pada asyiknya membaca buku. Sejak di tingkat dasar, aku menyukai
matematika, karena guru yang mengajari matematika memiliki metode pengajaran
yang bagus. Dan ternyata guru itu suka membaca buku. Beberapa kali beliau
menyarankan beberapa judul buku yang menarik. Mulai dari buku cara ternak lele,
buku cara bercocok tanam, hingga komik. Lucu memang, tapi dengan cara tersebut,
aku jadi sering menghabiskan waktu istirahatku di pojokan kelas. Di satu sudut
setiap kelas selalu ada pojok baca. Di sana disediakan satu meja berisikan
beberapa tumpukan buku. Zaman itu, di sekolahku belum memiliki perpustakaan.
Memasuki sekolah
tingkat pertama, aku masih suka matematika dan membaca. Entahlah, di tahap ini
aku dipertemukan dengan guru-guru yang asyik dan suka membaca buku. Ditambah
lagi aku memiliki teman-teman yang suka membaca buku. Pertama masuk SMP tahun
2006, seorang teman meminjamiku novel Andrea Hirata berjudul Laskar Pelangi.
Kurasa itulah buku tebal berwujud novel yang pertama kali kubaca. Aku sangat
senang sekali dan memintanya untuk meminjamiku beberapa bukunya. Ditambah lagi,
ternyata temanku itu suka menulis. Dia pernah mengikuti lomba menulis cerpen
dan mendapat juara. Aku bangga kepadanya, tapi aku belum tertarik untuk menulis
pada waktu itu. Karena aku masih terlalu minder dengan hasil tulisanku. Dia
juga menyukai budaya jepang, dari anime, sastra, darinya aku mengenal haiku—puisi
pendek dar Jepang. Lulus SMP kami berpisah. Masuk ke tingkat sekolah menengah,
aku masih menyukai matematika, tapi kali ini guruku tak menunjukkan tanda-tanda
suka membaca buku. Yang ku maksud buku lain selain matematika tentunya. Hingga
setiap istirahat, aku masih suka melakukan kebiasaanku, pergi ke perpustakaan
mengerjakan soal matematika. Diselingi membaca novelet dan kumpulan cerpen. Nah
dari perpustakaan SMA, aku bertemu dengan guru komputer yang juga suka
matematika. Darinya aku bisa nambah jam belajar matematika. Dan ternyata, guru
komputer itu suka membaca dan menyukai literasi, termasuk puisi.
Hingga lulus
sekolah, aku memutuskan untuk masuk ke perguruan tinggi. Tentu saja aku memilih
matematika yang begitu kusukai dan kubangga-anggakan. Tapi takdir berkata lain.
Takdir mengantarkanku pada jurusan bahasa dan sastra Jerman. Haha. Gak ada
hubungannya sama sekali dengan matematika. Tapi justru berawal dari sinilah,
kecintaanku terhadap buku-buku semakin tumbuh. Mulai dari belajar sastra,
mengikuti organisasi-organisasi yang berbau sastra, hingga akhirnya aku terjun
ke dunia perbukuan. Ada banyak orang yang berperan besar atas apa yang
kulakukan saat ini. Mereka yang dalam diam selalu kudoakan semoga jariyah
ilmunya bemanfaat untukku dan orang-orang di sekitarku. Akhirnya kuucapkan,
selamat hari buku nasional ... untuk semua orang yang mencintai buku-buku.
Percayalah ... dengan buku, dunia ada di genggamanmu.
Ratna W. Anggraini
24 Ramadan 1441 H
#BERSEMADI_HARIKE-17
#InspirasiRamadan
#DiRumahAja
#FLPSurabaya
#Ratnawa
wahhh perjuangan juga ya untuk mengenal buku nya kak dan btw ada informasi tentang cara budidaya ikan koi dan budidaya kutu air kah? dan jangan lupa kunjungi koinx.id
BalasHapus