Semua Serba Daring
Tak hanya
kegiatan belajar mengajar sekolah yang dilakukan dari rumah. Semua kegiatan
komunitas atau organisasi pun kini ikut dilakukan secara daring. Setiap
komunitas biasanya memiliki waktu tertentu untuk mengadakan perkumpulan di
suatu tempat untuk membahas sesuatu. Namun dalam situasi pandemi seperti ini,
hal itu tak lagi bisa dilakukan. Semua harus memutar otak agar kegiatan tetap
berjalan meski tak bisa bertemu secara langsung.
Forum Lingkar
Pena (FLP), salah satu organisasi yang kuikuti. Aku cukup aktif di FLP sejak
2014. Tahun 2019, aku diamanahi menjadi ketua FLP cabang Surabaya. Setahun
kepemimpinanku, kegiatan kami berjalan lancar dengan adanya rutinan bertemu. Kemudian pandemi ini datang di tahun
keduaku memimpin. Sebuah PR besar bagi kami para pengurus agar kegiatan tetap
berjalan. Akhirnya kami putuskan untuk tetap melakukan kegiatan secara daring.
Dari bedah karya, tadarus daring, nulis daring dan lain sebagainya. Namun
kendala lain muncul, yaitu kapasitas internet kuat yang tidak dimilki oleh
semua anggota. Sehingga agenda daring yang kami laksanakan, belum pernah
diikuti secara penuh oleh semua anggota. Namun sejauh ini, kegiatan daring yang
kami lakukan cukup berjalan baik.
Selain
berkegiatan, tak lupa kami juga saling menanyakan kabar. Mengingat latar
belakang kesibukan yang berbeda-beda, tentu selain berorganisasi, kami juga
memiliki kegiatan lain. Di FLP Surabaya sendiri anggotanya beragam. Ada yang
masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi, beberapa sibuk bekerja, dan
beberapa adalah ibu rumah tangga. Namun mereka masih mampu menyempatkan diri
untuk hadir. Salut! Karena meski situasi memisahkan dan memberi jarak, tapi
hati tak bisa dibohongi untuk tetap melepas rindu pada agenda-agenda daring.
Bertemu, tentu
tetap dirindukan. Apalagi di bulan Ramadan seperti sekarang ini. FLP Surabaya
memiliki kegiatan rutinan Ramadan tiap tahunnya. Biasanya kami akan menyiapkan
satu hari untuk melakukan buka bersama, berbagi dengan anak yatim, dan
dilanjutkan dengan tarawih bersama. Tapi tahun ini, kami tak bisa melakukan
semua itu. Namun ada wacana, kami berencana melakukan buber daring, meski
teknisnya masih dalam proses “penggodokan”. Sebelum pandemi, di tahun-tahun sebelumnya di setiap momen
syawal, kami akan mengadakan kegiatan halal bihalal sekaligus saling bertukar
hadiah antar anggota. Entah bagaimana nanti ketika syawal datang tahun ini.
Kami tak bisa bertemu untuk melakukan kegiatan halal bihalal dan saling tukar
kado.
Rasanya sedikit
aneh memang. Mungkin masih butuh penyesuaian atas kondisi saat ini. Rindu hanya
bisa disampaikan lewat layar gawai saat ini. Namun asal tujuan masih sama,
kegiatan akan berjalan dengan baik. Yang bisa diharapkan saat ini adalah
kehidupan kembali normal seperti sedia kala. Dan semoga pandemi ini lekas
berakhir. Hadapi semua dengan sabar dan tawakal. Anggap saja saat ini kita
belajar dari corona. Belajar dalam masa pandemi. Sebuah pelajaran tentang
kehidupan, cara bersyukur, cara menghadapi masa sulit yang menimpa semua orang.
Saat ini yang
bisa kita lakukan adalah tetap bertahan di tengan pandemi dengan memanfaatkan
teknologi digital. Selalu ada kelebihan dan kekurangan memang, tapi setidaknya
kita tidak pernah memutuskan silaturrahmi dengan kawan. Meskipun di suasana
Ramadan tahun ini terasa agak sedih. Apalagi di akhir Ramadan menuju syawal.
Harapan untuk kumpul bersama di hari lebaran telah pupus sudah. Hal terbaik
yang bisa kita lakukan sekarang adalah semua serba daring, maka lakukan
kegiatan dengan cara terbaik dan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang
telah ditetapkan.
Ratna W. Anggraini
23 Ramadan 1441 H
#BERSEMADI_HARIKE-16
#InspirasiRamadan
#DiRumahAja
#FLPSurabaya
Komentar
Posting Komentar
Hai, Kawan. Kamu bisa tinggalkan komentar, bila kamu suka tulisan ini yaaa ... :) Terima kasih sudah membaca.