Yang Akan Kulakukan Sesudah Pandemi Berakhir



Seperti apakah kehidupan kita setelah pandemi corona ini berakhir, itulah kira-kira yang sempat terlintas di benakku. Sebelum pandemi, seringkali akan terdengar keluhan beberapa orang tentang kehidupannya. Yah, tentu saja hal tersebut manusiawi. Ada kalanya manusia akan mengeluh pada waktunya. Mengeluh tentang sekolah yang tak kunjung libur, kerjaan yang seakan tiada ujung berhentinya. Harus capek-capek berkendara ke kantor. Sibuk menyiapkan agenda liburan. Sibuk mengantar barang. Merindukan liburan di akhir pekan. Namun, setelah adanya wabah corona ini, seolah harapan-harapan itu terkabul. Tak ada lagi agenda ke kantor, tak ada lagi kegiatan belajar di sekolah, tak ada agenda kumpul bersama teman di akhir pekan, dan sayangnya juga tak bisa liburan meskipun rencana sudah tersusun rapi. Bahkan salah satu nikmat yang tak bisa kita lakukan di tahun ini adalah beritikaf di masjid selama 10 malam terakhir Ramadan. Sungguh sedih memikirkannya.

Sudah kurang lebih satu bulan, semua kegiatan dilakukan dari rumah. Tanggal hitam atau tanggal merah serasa tak lagi ada bedanya. Orang-orang yang ditemui pun hanya itu-itu saja, keluarga tercinta. Tak ada teman sekolah, tak ada rekan kerja, tak ada teman sepermainan. Bosan, tentu saja. Sekalipun harapan bersantai ria alias rebahan serasa terkabul. Semua kegiatan bisa dilakukan dan diamati dari rumah. Tetapi ternyata begitu membosankan lama-lama. Apalagi bagi seorang anak rantau yang terjebak di kota rantaunya dan tak boleh pulang kampung karena berpotensi sebagai pembawa virus. Terpaksa harus hidup seorang diri, seakan mengurung diri di kamar. Tentu hal tersebut akan memunculkan kerinduan tiada tara kepada orang-orang yang disayang. Maka bersyukurlah, bagi orang-orang yang di rumah saja namun masih bisa berkumpul bersama keluarganya. Menikmati indahnya bulan Ramadan bersama keluarga.

Tentu saja kita tak boleh bermalas-malasan. Selain tetap melaksanakan kewajiban yang harus dituntaskan, berdoa agar pandemi lekas berakhir, kita bisa menyusun beberapa rencana menarik yang bisa kita lakukan nanti. Rencana yang melibatkan orang-orang yang kita sayangi, orang-orang yang akan kita temui. Tentunya setelah semua virus ini pergi dari muka bumi ini. Yakinlah, bahwa harapan pasti ada. Setelah semua ini, semua orang pasti akan butuh hiburan. Setelah jaga jarak ini tak lagi dibatasi, orang akan berbondong-bondong memadati tempat wisata. Mengunjungi tempat-tempat yang sudah masuk rencana kunjungan setelah pandemi berakhir. Memadati toko-toko perbelanjaan. Menghilangkan stress dengan menonton film favorit. Mewujudkan rencana nongkrong bersama teman-teman. Memadati jalanan dengan ratusan bahkan ribuan kendaraan. Meramaikan sekolah dan kantor-kantor. Pergi ke toko buku untuk mencari bahan bacaan yang belum sempat terbeli. Menghadiri majelis-majelis ilmu dari masjid ke masjid.

Lalu aku, apa yang akan kulakukan setelah pandemi corona ini berakhir? Apakah aku akan melakukan hobiku menjelajah gunung, mejelajah kota-kota di Indonesia, berkendara ... ah lupa teman berkendaraku sudah meninggalkanku. Tak lagi banyak yang kuingini. Kuharap aku masih bisa duduk tenang di rumah saja bersama buku-buku dan tetap bersama keluargaku. Tak banyak yang kuinginkan sekali pun sudut hatiku yang lain mendambakan liburan ke tempat-tempat wisata bersama teman-teman. Tetapi dari lubuk hati yang terdalam, ternyata aku begitu menikmati masa-masa selama di rumah saja. Rasanya hidupku menjadi lebih tenang. Yah, setiap orang pastinya punya harapan yang berbeda-beda. Tak ada yang perlu disalahkan. Karena memang kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Aku hanya perlu hidup normal seperti apa adanya diriku. Mengikuti kebenaran kata hati. Aku berharap, situasi ini akan segera membaik dalam waktu dekat. Meskipun pandemi ini menciptakan banyak kerugian, tetapi di sisi lain kita juga belajar banyak hal. Menerapakan pola hidup sehat dan bersih. Saling membantu dan toleransi, lebih peka dengan lingkungan sekitar, dan tidak menjadi egois. Serta harus memiliki rencana-rencana untuk kehidupan ke depan. Agar bila kondisi seperti ini terulang lagi nantinya, kita lebih siap lagi dan tidak mudah panik.

 

Ratna W, Anggraini

20 Ramadan 1441 H

 

#BERSEMADI_HARIKE-13

#InspirasiRamadan

#DiRumahAja

#FLPSurabaya

#Ratnawa


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara, Syarat, dan Biaya Perpanjang SIM di SIM Corner Praxis Surabaya (KTP Luar Kota)

Sinopsis Film Pesantren Impian

Dua Belas (Perjalanan Tanpa Batas : Bruno)