Bebas! Buat Resolusi Sesuka Hati

 

sumber: freepik.com

Waktu tidak bisa diputar kembali, tetapi waktu akan terus berulang, namun tidak bisa selalu sama. Seperti ada tiga puluh hari dalam satu bulan, dua belas bulan dalam satu tahun, tujuh hari dalam satu pekan. Ada batas-batas yang akhirnya harus membuat suatu hal harus berulang, kembali pada awal. Dan kadang kita juga bisa menyebutnya sebagai rutinitas. Seperti halnya rutinitas merayakan atau memperingati sesuatu. Memperingati hari lahir, memperingati hari spesial, memperingati hari kemerdekaan, atau bahkan memperingati perayaan tahun baru. Setahun sekali orang tidak pernah lupa untuk ikut serta memperingati tahun baru. Baik tahun baru masehi maupun hijriah. Setelah itu beberapa orang akan membuat resolusi atau bisa kita anggap sebuah pengharapan akan beberapa hal agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Atau beberapa keinginan yang ingin dicapai di tahun yang baru.

            Tidak ada salahnya membuat resolusi. Bahkan resolusi bisa menjadi pemantik semangat bagi pribadi untuk terus memperjuangkan apa yang ingin diraih. Karena resolusi juga bisa kita sebut sebagai tujuan hidup lainnya. Sebuah janji pada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baik menurut versi diri sendiri. Karena kadang bagi beberapa orang, tidak mudah meraih suatu hal bila tanpa perencanaan, tanpa janji, atau bahkan tekad yang harus benar-benar diwujudkan lewat resolusi. Dan biasanya agar tidak mudah lupa akan resolusi tersebut, kita harus mencatatnya dan menempel di tempat-tempat yang mudah kita lihat, agar motivasi terus terjaga, agar semangat untuk meraihnya terus membara, agar mimpi-mimpi yang sudah terangkai bisa terjaga dengan baik.

            Di sisi lain, orang tidak peduli dengan resolusi meskipun tahun mulai berganti. Tidak masalah. Karena resolusi juga bukan sebuah kewajiban. Beberapa orang memilih berpikiran dan bertindak bebas sesuai keinginan dan naluri. Membiarkan waktu berulang apa adanya. Membiarkan kehidupan berjalan seperti biasanya. Dan menjalani rutinitas tanpa perencanaan. Semua itu sah-sah saja. Karena setiap orang berhak memilih dan menentukan mau menjalani hidup yang bagaiamana di setiap tahun yang berganti. Bebas!

            Menjalani hidup dengan perencanaan ataukah hidup dengan bebas mengikuti naluri, mana yang akan kita pilih. Karena kita sama-sama tahu, waktu tak akan kembali, itu artinya yang terjadi di masa lalu hanya bisa disesali atau terima saja dengan ikhlas. Dan yang terjadi di masa depan masih bisa kita rencanakan, tentunya dengan segala risiko dan kesempatan yang mengikutinya. Tahun baru yang baru saja kita lewati, dalam sekejap akan berganti dengan tahun baru lainnya. Begitulah hidup terus berlalu, maka manfaatkan dengan bijak. Kita bebas mau memilih jalan yang mana. Bebas menggunakan atau tanpa resolusi. Bebas membuat aturan, dan bahkan bebas untuk memerdekakan diri sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara, Syarat, dan Biaya Perpanjang SIM di SIM Corner Praxis Surabaya (KTP Luar Kota)

Sinopsis Film Pesantren Impian

Dua Belas (Perjalanan Tanpa Batas : Bruno)