Mau Nulis Kok Susah
Jangan salah, tidak semua penulis
lancar-lancar saja dalam menghasilkan sebuah karya. Prosesnya pun
bermacam-macam. Ada yang sekali duduk selesai, ada juga sampai bertahun-tahun
tak kunjung selesai. Tentunya bergantung jenis tulisan apa yang sedang dikerjakan.
Kalau kata narasumber-narasumber pengisi seminar, ide-ide itu sebenarnya
banyak, tetapi tidak banyak yang mampu menangkapnya dengan baik. Yah, memang
benar, ide itu sebenarnya sangat banyak. Bahkan bisa diciptakan sendiri. Yang
tidak banyak adalah kemauan yang keras. Terkadang, musuh terbesar adalah diri
sendiri. Diri sendiri yang kurang mampu melawan kemalasan. Seperti artikel yang
sedang kamu baca ini. Ini adalah sebuah usaha dari penulisnya untuk
menyelesaikan sebuah tenggat waktu dalam menulis.
Seringkali
otak dipenuhi ide-ide yang berkeliaran begitu saja. Tapi karena dibiarkan
berkeliaran, yah enggak akan berkumpul jadi tulisan. Maka ide-ide itu harus
ditangkap, diolah, dan diberi wadah sesuai porsinya. Mau dibawa ke mana ide
itu. Mau nulis kok susah. Nulis ya nulis aja. Sebenarnya kuncinya ya cuma itu,
langkah awal menulis ya menulislah. Gerakkan tangan untuk menyalurkan ide di
otak dan lawan rasa malas. Okelah, mungkin ini bisa sedikit membantu agar
menulis itu enggak susah-susah amat.
1. Tentukan Motivasi Menulis.
Sebenarnya menulis butuh
motivasi enggak sih? Ya, bergantung, tulisanmu nanti mau dibawa ke mana. Apakah
akan dikomersilkan atau hanya akan menjadi tumpukan curhatan yang tersimpan
rapi. Namanya juga motivasi, tentu haruslah sesuatu yang menggugah jiwa. Misal
menulis untuk diri sendiri, tujuannya untuk membuat hati lebih lega. Setelah
menulis, boleh-boleh saja tulisan itu disimpan dan dibaca sendiri, yang penting
isi hati sudah tersalurkan lewat tulisan.
Tak masalah juga bila ingin
menulis karena ingin dikenal atau agar tulisan bermanfaat bagi orang lain juga.
Bayangkan reaksi orang-orang yang akan membaca hasil tulisannmu. Bayangkan para
pembaca itu akan tergugah dengan kisahmu. Ini bisa memantik motivasimu dalam
menulis.
2. Banyak Membaca, Mengamati, dan Mulailah Menulis.
Pernah dengar enggak
kalau membaca dan menulis itu sepaket. Ibaratnya bagaikan dua sisi mata uang
yang enggak bisa dipisahkan. Selain menulis dari hati, tulisanmu juga harus
bisa dimengerti. Dan tentunya untuk membuat kualitas tulisan yang baik, harus
banyak membaca. Sebab dalam setiap bacaan, terdapat amunisi-amunisi canggih
untuk bahan tulisanmu. Seperti halnya kita mungkin tak bisa keliling dunia,
tapi kita bisa mendahului mencari dunia lewat membaca. Usahakan lakukan latihan
menulis setiap hari, sebab ide-ide tulisan ada di setiap jengkal langkah kita.
Entah itu dari hasil membaca atau mengamati.
3. Menulis Tidak Harus Menunggu Waktu Luang, Tetapi Luangkan Waktu untuk Menulis.
Enggak setiap orang punya
waktu luang. Tapi setiap orang bisa meluangkan waktu, jika ia mau. Poinnya
memang ada di kemauan. Sebenarnya enggak berat untuk meluangkan waktu. Manusia
punya waktu yang sama setiap harinya, tapi hasil kegiatan yang dilakukan
tiap-tiap orang berbeda-beda, bergantung dari bagaimana ia mengelola waktunya
dengan baik. Tiga puluh menit setiap hari rasanya juga sudah cukup, yang
penting konsisten. Dalam tiga puluh menit itu kamu bisa saja mendapatkan
beberapa halaman, kalikan setiap hari, maka beberapa halaman itu akan berkumpul
dan menjadi luar biasa.
4. Selektif Memilih Bahan Bacaan.
Baca tulisan yang
menginspirasi dan sarat makna. Walaupun ya sah-sah saja membaca apa pun.
Membaca enggak pernah salah. Namun membaca selektif bisa menghemat waktu untuk
menemukan ide tulisan. Misalnya ketika ingin menulis sebuah artikel bertema,
maka bacaan harus disesuaikan dengan tema tersebut.
5. Berusaha Disiplin Menggunakan Ejaan yang Benar.
Tulisan yang rapi dan
benar sesuai dengan kaidah yang sudah ditetapkan tentu akan lebih nyaman untuk
dibaca. Kualitas bacaanmu bahkan bisa dilihat dari kualitas tulisanmu. Karena
bahasa adalah sesuatu yang fleksibel, tentu ejaan juga bisa mengalami perubahan
atau bahkan berkembang. Maka tidak ada salahnya mengikuti tumbuh kembang
penggunaan ejaan yang kita pakai. Hal ini tentu berpengarh baik pada hasil
tulisan kita nantinya.
6. Mencatatlah
di Mana Pun.
Selalu sediakan buku
catatan dan alat tulis ke mana pun kamu pergi. Atau jika tidak, kamu bisa
mencatatnya di gawai. Pilih saja yang memudahkan bagimu. Kenapa harus mencatat?
Sebab ingatan manusia itu berbatas. Bahkan ide yang baru saja didapat bisa saja
lenyap karena tak sempat diabadikan. Catat saja dulu, baru rangkai dan
kembangkan kemudian.
Yah sebenarnya menulis itu
ya enggak susah-susah amat. Seperti halnya artikel yang sedang kamu baca ini,
akhirnya sampai juga di bagian akhir. Padahal awalnya sedang bingung mau nulis
apa, susah mau nulis apa, tenyata kebingungan itu membuahkan tulisan yang
berasal dari keresahan pribadi. Duh! Mau nulis kok susah. Ternyata susahnya
karena cuma dipikir, tapi enggak ditulis-ditulis. Setelah ditulis seperti ini,
ya enggak susah-susah amat kok. Setiap hal itu berproses dengan waktunya
masing-masing, maka nikmatilah.
Komentar
Posting Komentar
Hai, Kawan. Kamu bisa tinggalkan komentar, bila kamu suka tulisan ini yaaa ... :) Terima kasih sudah membaca.